Rabu, 10 Januari 2018

Fiqih_Shalat

SHALAT

A.     Pengertian Shalat
Secara etimologis, shalat berarti do’a, sebagaimana difirmankan Allah SWT. yang artinya: “Berdo’alah untuk mereka, karena sesungguhnya do’a kalian itu dijadikan ketentraman bagi jiwa mereka.” (Attaubah : 103)[1]
Adapun menurut syari’at, shalat berarti ekspresi dari berbagai gerakan sebagaimana diketahui. Jika dalam suatu dalil terdapat perintah dan petunjuk shalat, maka hal itu berarti seacara lahiriah kembali kepada shalat dalam pengertian syariat. Shalat merupakan kewajiban yang ditetapkan melalui Al-Qur’an, Al Hadits dan Ijma’ ketetapan dalam Al-Qur’an disebutkan melalui firmannya :
وَأَقِيمُواالصَّلاةَوَآتُواالزَّكَاةَوَارْكَعُوامَعَالرَّاكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS.al Baqarah(2) : 43)
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya: “Peliharalah segala sholat (mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyuk.” (QS.al Baqarah(2):238)
B.      Syarat-syarat Shalat
1.        Suci, yaitu suci badan, tempat dan pakaian
2.        Shalat pada waktunya
3.        Menutup aurat
4.        Menghadap kiblat
5.        Sudah baligh dan berakal
C.     Pembagian Shalat
1.        Shalat wajib
a.         Shalat Subuh
b.        Shalat Dzuhur
c.         Shalat Ashar
d.        Shalat Maghrib
e.         Shalat Isya
2.        Shalat Sunnah
a.       Shalat Sunah Tahajud
b.      Shalat Sunah Dhuha
c.       Shalat Sunah Istikharah
d.      Shalat Sunah Taubat
e.       Shalat Sunah Tasbih
f.       Shalat Sunah Hajat
g.      Shalat Sunah Safar
h.      Shalat Sunah Rawatib
i.        Shalat Sunah Iatisqo
j.        Shalat Sunah Witir
k.      Shalat Tahiyyatul Masjid
D.     Hal-hal yang Membatalkan Shalat
Shalat akan batal atau tidak sah apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.
Adapun hal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah sebagai berikut :
1.        Berhadats
2.        Terkena Najis yang tidak dimaafkan
3.        Berkata-kata dengan sengaja di;luar bacaan shalat
4.        Terbuka auratnya
5.        Mengubah niat, missal ingin memutuskanshalat (niat berhenti shalat)
6.        Makan atau /minum.walau sedikit
7.        Bergerak tiga kali berturut-turut, diluargerakan shalat
8.        Membelakangi kiblat
9.        Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah ruku’sujud atau lainnya dengan sengaja
10.    Tertawa terbahak-bahak
11.    Mendahului Imam dua rukun
12.    Murtad atau keluar dari Islam
E.      Hikmah Shalat
Shalat lima waktu bisa membawa pelakunya berbuat adil dan mensucikan serta mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla sebagai upaya mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat kelak. Sebagaimana shalat juga mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam hal ini Allah Azza wa Jalla berfirman yang artinya:
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (Al Ankabut : 45)[2]



[1] Labib MZ, Risalah Fiqih Wanita, Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2005, h. 94.
[2] Labib MZ, Risalah Fiqih Wanita, Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2005, h. 96.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keimanan

                                                                  Pengertian Iman Kata Iman berasal dari  bahasa Arab  yang artinya...